Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menggalang dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 297,34 triliun, naik 10,43% secara tahunan (yoy). 

Direktur Keuangan & Strategi Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa capaian itu membawa BSI sebagai bank kelima dengan nilai DPK tertinggi di Indonesia. “Untuk bank yang baru 3 tahun dan satu-satunya bank syariah [masuk lima besar] ini penting,” katanya dalam paparan kinerja kuartal I 2024, Selasa (30/4/2024).

Bila dirinci dana investasi nonprofit sharing menjadi motor pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BSI per Maret 2024. Komponen ini tumbuh 11,56% yoy dengan kontribusi terhadap DPK sebesar 76,73%.

Cahyo juga menjabarkan dari sisi pembiayaan, pada tiga tahun pertama BSI berdiri komposisi penyaluran dana masih didominasi oleh segmen konsumer yang mencapai 55% dari total portofolio. Kendati demikian segmen wholesale tumbuh 18,19% dan memiliki porsi 27,8%. “Ini menggambarkan BSI mulai balance,” katanya.

Adapun saat ini BSI tercatat menguasai pangsa pasar DPK industri perbankan sebesar 3,1% dan pembiayaan 3,3%.

Sementara itu, pembiayaan BSI naik 15,92% yoy menjadi Rp 246,54 triliun. Alhasil, aset terkerek naik 14,25% yoy menjadi Rp 357,9 triliun dari sebelumnya Rp 313,25 triliun.

Dari sisi rasio kinerja, BSI tercatat mengalami sedikit penurunan kualitas aset. Hal itu tercermin dari rasio nonperforming financing (NPF) net yang naik dari 0,54% menjadi 0,55%.

Sementara itu, net imbalan (NI) BRIS menurun atau jadi 5,38% dari sebelumnya 6,04%. Akan tetapi pada periode tiga bulan pertama 2024, BSI mengimbangi penurunan NI dengan rasio BOPO yang ditekan 71 basis poin menjadi 68,94%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bakal Muncul 2-3 Bank Syariah Baru, BSI Sambut Baik Ada ‘Lawan’


(mkh/mkh)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *