Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah naik pada perdagangan Jumat (17/5/2024), setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang stabil, memicu harapan bahwa Federal Reserve bisa mulai menurunkan suku bunga pada September. Hal ini diharapkan dapat merangsang ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

Harga minyak mentah Brent naik 16 sen, atau 0,19%, menjadi US$83,27 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 0,21% ke level US$79,40, naik 17 sen atau 0,21%.

Sebagai informasi, jumlah klaim baru tunjangan pengangguran di Amerika turun pekan lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat. “Meskipun klaim pengangguran rendah, laporan tersebut cukup lemah sehingga memungkinkan The Fed untuk masuk dan memangkas suku bunga,” kata John Kilduff dari Again Capital. 

Data inflasi AS yang lebih lambat dari perkiraan pada bulan April juga memperkuat harapan pasar untuk penurunan suku bunga pada bulan September, yang dapat menekan kekuatan dolar dan membuat minyak berdenominasi dolar lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain.

Pasar saham, yang cenderung bergerak seiring dengan harga minyak, naik karena harapan penurunan suku bunga, dengan Dow mencapai rekor tertinggi 40.000 untuk pertama kalinya.

Adapun Brent sempat menyentuh titik terendah harian US$81,05 pada hari Rabu, level terendah yang diperdagangkan kontrak berjangka bulan depan sejak 26 Februari. Harga kemudian rebound setelah data inflasi dan laporan pemerintah menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS minggu lalu akibat peningkatan aktivitas penyulingan dan permintaan bahan bakar.

Namun, permintaan bensin AS tetap di bawah 9 juta barel per hari selama enam minggu berturut-turut, di bawah yang biasanya terjadi menjelang musim berkendara musim panas yang resmi dimulai pada akhir pekan Memorial Day.

“Peningkatan dalam aktivitas penyulingan yang kemungkinan akan berlanjut hingga awal bulan depan akan berhadapan langsung dengan permintaan produk yang terus lemah yang tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Sementara itu, di Timur Tengah, tank-tank Israel menerobos masuk ke pusat Jabalia di Gaza utara pada Kamis, sementara di selatan, pasukan Israel membombardir Rafah tanpa bergerak maju, kata penduduk Palestina dan militan.

Pembicaraan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir berada dalam kebuntuan, dengan Hamas menuntut penghentian serangan dan Israel menolak sampai kelompok tersebut dihancurkan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


AS & Inggris Serang Houthi Yaman, Minyak Mendidih


(mza/mkh)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *