Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat pada perdagangan sesi I Senin (27/5/2024), setelah libur panjang hari Waisak yang membuat perdagangan pekan lalu hanya berlangsung selama tiga hari.

Pada pembukaan sesi I hari ini, IHSG dibuka naik tipis 0,03% ke posisi 7.224,36. Selang 12 menit setelah dibuka, penguatan IHSG makin meningkat yakni menjadi 0,35% ke 7.247,86. Ketika 15 menit dibuka, IHSG langsung kembali melemah 0,14%, dan hingga kini kecenderungannya terus merah.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1,8 triliun dengan volume transaksi mencapai 2 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 128.551 kali.

IHSG kembali menguat setelah perdagangan pekan lalu yang cukup pendek karena adanya libur panjang dalam rangka hari Waisak.

Penguatan IHSG di awal sesi I hari ini juga terjadi di tengah periode cum-date dan ex-date dividen tunai beberapa emiten di pasar reguler dan negosiasi.

Di lain sisi, IHSG cenderung mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu, yang juga cukup cerah karena investor tampaknya sudah mulai tidak terlalu berfokus pada kapan berakhirnya era suku bunga tinggi.

Sebelumnya, risalah pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 30 April -1 Mei yang dirilis pada Rabu malam atau Kamis dini hari waktu Indonesia menunjukkan kekhawatiran dari para pengambil kebijakan tentang kapan saatnya untuk melakukan pelonggaran kebijakan.

Pertemuan tersebut menyusul serangkaian data yang menunjukkan inflasi masih lebih tinggi dari perkiraan para pejabat the Fed sejak awal tahun ini. Sejauh ini, The Fed masih menargetkan inflasi melandai 2%.

“Para pejabat mengamati bahwa meskipun inflasi telah menurun selama setahun terakhir, namun dalam beberapa bulan terakhir masih kurang ada kemajuan menuju target 2%,” demikian isi risalah the Fed.

Risalah juga menjelaskan bahwa “Sebagian pejabat menyatakan kesediaan-nya untuk memperketat kebijakan lebih lanjut guna mengatasi risiko inflasi yang masih panas”.

Beberapa pejabat The Fed, termasuk Ketua The Fed Jerome Powell dan Gubernur The Fed Christopher Waller, sejak pertemuan tersebut mengatakan bahwa mereka masih meragukan langkah selanjutnya yang akan diambil adalah kenaikan suku bunga.

Untuk hari ini, data yang akan dirilis juga cenderung minim, terutama di luar negeri. Pidato pejabat The Fed masih akan mendominasi.

Meski begitu, pergerakan IHSG pada pekan ini diprediksi masih akan cenderung volatil, karena beberapa emiten terutama big cap sedang membagikan dividen tunainya, sehingga ada potensi gejolak dari saham-saham tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Terbang Lagi, Sempat Melesat 1% & Sentuh Level Tertinggi


(chd/chd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *