Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi merencanakan penjualan saham raksasa energi Aramco bernilai miliaran dolar pada bulan Juni. Bila terealisasi, ini akan menjadi salah satu transaksi saham terbesar di kawasan.

Hal ini disampaikan dua orang sumber Reuters yang mengetahui masalah tersebut. Penawaran ini dapat mengumpulkan sekitar $10 miliar atau sekitar Rp 159.9 triliun, kata salah satu sumber.

Persiapan sedang berlangsung dan rinciannya masih bisa berubah, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi.

Saham tersebut akan dicatatkan di Riyadh dan akan menjadi penawaran yang dipasarkan sepenuhnya, bukan penjualan yang dipercepat dalam beberapa hari, tambah mereka.

“Keputusan mengenai penjualan saham adalah urusan pemegang saham kami dan bukan sesuatu yang dapat kami komentari,” kata Aramco. Kantor komunikasi pemerintah tidak segera menanggapi permintaan komentar, dikutip Senin (27/5/2024).

Bank termasuk Citigroup, Goldman Sachs, dan HSBC sebelumnya telah didapuk untuk mengelola penjualan tersebut.

Diketahui, Arab Saudi telah memulai transisi ekonomi yang dikenal sebagai Visi 2030, yang menempatkan perluasan sektor swasta dan pertumbuhan non-minyak sebagai pusat pembangunan di masa depan. Pemerintah Saudi tetap menjadi pemegang saham terbesar Aramco, dengan 90% saham, dan sangat bergantung pada pembayarannya.

Aramco memperkirakan akan membayar dividen sebesar US$31 miliar, kata perusahaan itu awal bulan ini, meskipun melaporkan pendapatan yang lebih rendah untuk kuartal pertama di tengah rendahnya harga minyak dan volume penjualan.

Sejak penawaran umum perdana pada tahun 2019, IPO terbesar di dunia, saham Aramco telah meningkat dari harga IPO 32 riyal ke level tertinggi 38,64 riyal pada tahun lalu. Sahamnya ditutup pada 29,95 riyal pada pekan lalu.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Laba Bersih SPMA Jatuh 81,6%, Waktunya Jual Emiten Kertas?


(mkh/mkh)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *