Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan dengan aset terbesar milik BUMN, Bank Mandiri (BMRI), mengungkapkan kondisi kredit perusahaan yang sehat dengan angka kredit macet (non-performing loan/NPL) gross turun 68 basis poin (bps) menjadi 1,02% dari semula 1,70%.

Angka tersebut merupakan yang terendah di antara bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Sebagai informasi angka kredit macet BNI, BTN dan BRI masing-masing berada di angka 2%, 3% dan 3,11%.

Perbaikan kualitas kredit terjadi tatkala seluruh segmen kredit Bank Mandiri mampu tumbuh dua digit. Hingga akhir Maret 2024, wholesale naik 25,2% yoy menjadi Rp 751 triliun dan kredit ritel naik 10,9% yoy menjadi Rp 363 triliun.

Selain kredit macet yang turun signifikan, kredit berisiko (loan at risk/LaR) Bank Mandiri juga ikut turun signifikan atau membaik menjadi 8,62% di akhir kuartal-I 2024.

Direktur Utama Bank Mandiri (BMRI) Darmawan Junaidi juga mengungkapkan kesiapan perusahaan setelah kredit restrukturisasi covid tidak diperpanjang lagi.

“Total restrukturisasi kredit terdampak covid turun dari Rp 17,2 triliun di akhir 2023 menjadi Rp 14,9 triliun di awal tahun 2024. Hal ini menunjukkan kesiapan perseroan tidak diperpanjangnya relaksasi,” jelas Darmawan dalam paparan kinerja kuartal I-2024 BMRI, Selasa 30 April 2024.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Alasan Korporasi Pakai Duit Sendiri Ketimbang Pinjam Bank


(fsd/fsd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *