Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah tampaknya masih akan bergerak volatile pekan ini lantaran hasil risalah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih hawkish.

Melansir data Refinitiv, pada akhir perdagangan Rabu (22/4/2024) rupiah bertengger di Rp15.990/US$, pergerakan stagnan dalam sehari setelah tiga hari beruntun melemah.

Dalam sepekan, rupiah melemah 0,25%, membalikkan posisi penguatan pekan sebelumnya sebesar 0,56% dan mengakhiri tren penguatan selama empat pekan beruntun.


Pergerakan rupiah pekan lalu yang cenderung melemah, potensi bisa berlanjut pekan ini. Pasalnya, nilai tukar RI ini potensi tertetakan terhadap dolar AS setelah pertanyaan hawksih dari Risalah dan sejumlah pejabat the Fed.

Untuk hari ini, Senin (27/5/2024) data yang akan dirilis juga cenderung minim, terutama di luar negeri. Pidato pejabat the Fed masih akan mendominasi.

Meski begitu, dari dalam negeri akan ada pengaruh dari rilis data uang beredar periode April 2024 dari Bank Indonesia (BI). Uang beredar April diperkirakan masih tinggi karena pada periode tersebut terdapat momen Lebaran yakni pada 10 April 2024.

Sebagai informasi, sebelumnya likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada periode Maret 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 8.888,4 triliun atau tumbuh sebesar 7,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,3% (yoy).

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2% (yoy).

Data uang beredar M2 pada Maret 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Penyaluran kredit pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0% (yoy).

Teknikal Rupiah

Secara teknikal, level psikologis Rp16.000/US$ menjadi area yang kuat diuji jika rupiah lanjut melemah. Jika ini tertembus resistance berikutnya bisa ke garis rata-rata selama 20 jam atau Moving Average/MA 20 di Rp16.025/US$.

Meski begitu, jika ada pembalikan arah menguat rupiah potensi menguji garis rata-rata selama 50 jam atau Moving Average/MA 50 sebagai support terdekat, tepatnya di Rp15.970/US$.




USD/IDRFoto: Tradingview
USD/IDR

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Rupiah Tiga Hari Beruntun Keok, Dolar Tembus Rp16.250/US$!


(tsn/tsn)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *